6 Fakta Menarik Gunung Aconcagua di Argentina, Tertinggi Kedua di Dunia Setelah Gunung Everest

Jakarta – Gunung Aconcagua merupakan gunung di provinsi Mendoza bagian barat, Argentina bagian barat-tengah, di perbatasan Chili. PTTOGEL Gunung ini adalah titik tertinggi di Belahan Bumi Barat.

Mengutip dari laman Britannica, Rabu (18/12/2024), Aconcagua berlokasi di Pegunungan Andes Selatan. Meskipun puncaknya berada di Argentina, sisi baratnya terbentuk dari dataran rendah pesisir Chili, tepat di utara Santiago.

Namanya mungkin berasal dari bahasa Quechua Ackon Cahuak yang berarti “Penjaga Batu”. Aconcagua berasal dari gunung berapi, tetapi gunung ini sendiri bukan gunung berapi yang masih aktif.

Masih banyak hal mengenai Gunung Aconcagua selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Aconcagua yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Ketinggian Gunung Aconcagua Diperdebatkan

Aconcagua secara luas diterima sebagai puncak tertinggi di Belahan Bumi Barat, tetapi ketinggian tepatnya telah diperdebatkan sejak awal abad ke-20. Institut Geografi Militer Argentina mendokumentasikan puncak tertingginya setinggi 6.959 meter di atas permukaan laut (mdpl), angka yang telah digunakan secara umum.

Pada Januari 2001, sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh ahli geologi Italia Giorgio Poretti mengukur ketinggian Gunung Aconcagua menggunakan teknologi Sistem Pemosisian Global (GPS) yang canggih dan melaporkan ketinggian 6.962 mdpl, plus atau minus 5 meter.

Meskipun angka baru ini telah dilaporkan secara luas, namun tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Argentina atau oleh National Geographic Society di Amerika Serikat. Puncak selatan telah diukur pada ketinggian 6.930 mdpl.

2. Pendakian Pertama Gunung Aconcagua

Wisatawan mengamati gunung Aconcagua (latar belakang) di Argentina pada tanggal 2 Februari 2013.

Wisatawan mengamati gunung Aconcagua (latar belakang) di Argentina pada tanggal 2 Februari 2013. (Dok: AFP/DANIEL GARCIA)

Upaya pendakian pertama yang dilakukan pada 1883 gagal, puncak tertinggi (utara) pertama kali dicapai pada 1897 oleh pendaki Swiss Matthias Zurbriggen. Gunung ini memiliki dua puncak yaitu utara dan selatan yang dihubungkan oleh punggung bukit (Cresta del Guanaco) yang panjangnya sekitar 1 km.

3. Biaya Pendakian ke Gunung Aconcagua

Mengutip dari laman explorersweb, Rabu (18/12/2024), Taman Nasional Aconcagua dibuka saat ini untuk para pendaki dan penjelajah, dengan peraturan baru yang mencakup biaya izin yang lebih tinggi. Undang-undang baru yang bertujuan untuk melestarikan ekosistem taman membedakan antara kunjungan harian dan perjalanan atau pendakian yang lebih lama, di mana pengunjung menghabiskan beberapa malam di dalam taman.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, biaya pendakian untuk Aconcagua bervariasi tergantung pada titik akses ke gunung, kewarganegaraan pendaki, dan apakah mereka menyewa jasa dari operator lokal. Pendaki dari luar Amerika Latin harus membayar 1.400 dolar AS, 100 dolar lebih mahal dari tahun lalu jika mereka mendaki rute normal dari Valle de Horcones.

Biaya naik menjadi 1.600 dolar AS untuk rute yang disebut Polish Glacier dan 360º Traverse di sekitar gunung. Rute ini dimulai dan berakhir di Quebrada de Vacas.

4. Gunung Tertinggi Kedua Setelah Everest

Wisatawan mengamati gunung Aconcagua (latar belakang) di Argentina pada tanggal 2 Februari 2013. (Dok: AFP/DANIEL GARCIA)

Wisatawan mengamati gunung Aconcagua (latar belakang) di Argentina pada tanggal 2 Februari 2013. (Dok: AFP/DANIEL GARCIA)

Aconcagua adalah salah satu dari Tujuh Puncak atau Seven Summit Dunia, puncak tertinggi di masing-masing dari tujuh benua. Gunung ini merupakan yang tertinggi kedua setelah Gunung Everest.

Dengan ketinggian 6.960 mdpl, Aconcagua adalah puncak tertinggi di Amerika Selatan. Setiap musim panas di wilayah selatan, gunung ini menarik ratusan pendaki yang ingin mencapai Tujuh Puncak — mencapai puncak tertinggi di Amerika Selatan (Aconcagua), Amerika Utara (Denali), Eropa (Elbrus), Asia (Everest), Afrika (Kilimanjaro), Oseania (Carstensz Pyramid), dan Antartika (Gunung Vinson).

5. Tantangan Pendakian ke Gunung Aconcagua

Saat ini, banyak pendaki mencoba mencapai puncak melalui apa yang dikenal sebagai “Rute Normal”, yang merupakan pendakian nonteknis. Pendakian nonteknis adalah pendakian yang dapat dicapai tanpa menggunakan keterampilan atau teknologi khusus.

Namun, ketinggian di Aconcagua sangat ekstrem sehingga sejumlah pendaki meninggal karena penyakit ketinggian saat mencoba mencapai puncak. Para pendaki juga menghadapi tantangan angin kencang akibat badai yang sering terjadi.

6. Bagian dari Pegunungan Andes

Pendaki di Gunung Aconcagua. AFP PHOTO/DANIEL GARCIA

Pendaki di Gunung Aconcagua. (Dok: AFP PHOTO/DANIEL GARCIA)

Pegunungan Andes merupakan sistem pegunungan Amerika Selatan dan salah satu fitur alam yang luar biasa di Bumi. Andes terdiri dari serangkaian dataran tinggi yang sangat tinggi yang dimahkotai oleh puncak-puncak yang lebih tinggi lagi yang membentuk benteng yang tidak terputus sepanjang jarak sekitar 8.900 kilometer, dari ujung selatan Amerika Selatan hingga pantai paling utara benua itu di Karibia.

Pegunungan ini memisahkan wilayah pesisir barat yang sempit dari seluruh benua, yang sangat memengaruhi kondisi kehidupan di dalam pegunungan itu sendiri dan di wilayah sekitarnya. Andes memiliki puncak-puncak tertinggi di Belahan Bumi Barat. Teramasuk yang tertinggi di antaranya adalah Gunung Aconcagua 6.959 mdpl di perbatasan Argentina dan Chili.

Andes bukanlah deretan puncak yang tangguh, melainkan rangkaian pegunungan yang sejajar dan melintang, atau pegunungan kordiler, dan dataran tinggi serta depresi di antaranya. Pegunungan timur dan barat yang berbeda—masing-masing disebut Cordillera Oriental dan Cordillera Occidental—menjadi ciri khas sebagian besar sistem tersebut.

Sumber : Slotxogamesforfree.com